...

Tiada Kata TERLAMBAT untuk BERHASIL ! ---------- JANGAN menunggu KESEMPATAN tapi CIPTAKAN lah KESEMPATAN! ---------- Seorang Pemenang Menyukai segala Tantangan. ---------- Jadilah Anda Sebagai PEMENANG !

UAS Intereaksi dan Sistem Belajar Mengajar (ISBM)

A.Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penerapan
Metode atau Pendekatan pembelajaran.
B.Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi Alat Peraga dan
Media Pembelajaran.
C.Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang
Penciptaan Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar.
1.Interaksi antara siswa dengan siswa.
2.Interaksi antara siswa dengan Media Pembelajaran.
3.Interaksi antara siswa dengan guru.


A.Kelebihan dan kekurangan serta Solusi tentang Penerapan Metode atau Pendekatan Pembelajaran.

Guru model 1 : Cucu Widianingsih
Materi : Luas Permukaan serta volume kubus

Dalam penyampaian materi yang disampaikan oleh saudari Cucu menggunakan beberapa jenis metode yaitu metode Ceramah, metode demonstrasi dan metode diskusi. Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Deduktif.
Dari metode dan pendekatan yang digunakan di atas terdapat kelebihan dan kekurangan serta solusi masing-masing, dan berikut penjelasannya:
1.Kelebihan
metode pertama yang digunakan yaitu metode ceramah. Dalam penerapan metode ini saudari Cucu selaku pengajar sangat menguasai materi oleh sebab itu Ia tidak mendapatkan kendala-kendala berarti dalam mengajar, dengan menggunakan metode ceramah pengajar juga dengan lebih mudah menjelaskan apa yang ingin dicapai dari kompetensi dasar materi tersebut.
Kemudian Metode yang kedua yang digunakan yaitu Metode Demonstrasi, Metode Demonstrasi berarti memperlihatkan sesuatu dengan menggunakan peragaan sehingga proses dan hasilnya dapat dilihat secara nyata. Guru model menggunakan sebuah alat peraga yaitu bangun ruang Kubus yang terbuat dari kertas karton, sesuai dengan materi pembelajaran yang dibahas oleh Guru model yaitu mengenai luas permukaan dan volume kubus, metode ini sangat baik karena membawa siswa untuk melihat bangun ruang kubus secara lebih nyata sehingga mudah dimengerti.
Dan Metode ketiga yang digunakan adalah Metode Diskusi. Setelah selesai menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah serta demonstrasi, Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok serta diberikan beberapa soal pertanyaan seputar materi yang disampaikan, kemudian dari soal-soal tersebut masing-masing kelompok siswa mendiskusikan bersama dan menyelesaikan soal tersebut. Dengan metode ini siswa dapat mengaplikasikan apakah telah memahami materi yang disampaikan atau tidak.
Kemudian pendekatan yang digunakan oleh guru disini adalah dengan menggunakan pendekatan deduktif, pendekatan deduktif yaitu pendekatan yang dilakukan dari umum ke khusus, di mana guru terlebih dahulu memberikan rumus-rumus dari bangun ruang kemudian kemudian menjabarkan atau memberikan contoh-contoh soal dari rumus tersebut. Penerapan pendekatan ini sangat baik dilakukan untuk materi setingkat sekolah dasar.

2.Kekurangan
Ada beberapa Kekurangan yang dihadapi saudari Cucu dalam penerapan metode-metode serta pendekatan yang dilakukan dalam menyampaikan materi, yaitu:
a.Dalam metode ceramah seringkali guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
b.Dalam menjelaskan materi juga guru terlalu cepat dan terburu-buru, padahal dalam menggunakan pendekatan deduktif harus teliti agar tidak terjadi kesalan.
c.Kelihatan bahwa guru gugup dalam menyampaikan materi.

3.Solusi
Ada beberapa solusi yang dapat ditawarkan agar dalam penerapan metode dan pendekatan di atas tidak terjadi kendala-kendala atau kekurangan dalam penerapannya, yaitu:
a.Seharusnya agar penerapan metode ceramah lebih efektif maka sebaiknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya di akhir penyampaian materi.
b.Dengan menggunakan pendekatan deduktif seharusnya guru lebih tenang dan teliti dalam menyampaikan materi sehingga mudah dipahami oleh siswa, jadi guru tidak perlu untuk terburu-buru.
c.Salah satu tips agar guru tidak gugup sebaiknya minum air mineral terlebih dahulu dan tarik nafas dalam-dalam sehingga dapat mengurangi gugup.


Guru model 2 : Syarifah Saleha Fahrizah
Materi : Geometri (bangun datar dan segitiga)

Dalam penyampaian materi yang disampaikan oleh saudari Syarifah menggunakan beberapa jenis metode yaitu metode Ceramah, metode permainan, metode penugasan dan metode demonstrasi. Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Deduktif.
Dari metode dan pendekatan yang digunakan di atas terdapat kelebihan dan kekurangan serta solusi masing-masing, dan berikut penjelasannya:
1.Kelebihan
metode pertama yang digunakan yaitu metode ceramah. Dalam penerapan metode ini saudari Syarifah selaku pengajar sangat menguasai materi oleh sebab itu Ia tidak mendapatkan kendala-kendala berarti dalam mengajar, dengan menggunakan metode ceramah pengajar juga dengan lebih mudah menjelaskan apa yang ingin dicapai dari kompetensi dasar materi tersebut.
Metode yang kedua yaitu menggunakan metode permainan. Setelah selesai menerangkan materi guru memberikan sedikit waktu untuk melakukan permainan kepada siswa. Metode permainan juga salah satu kegiatan yang positif dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam pelajaran matematika di mana siswa lebih banyak tertekan dengan rumus-rumus dan soal matematika yang dinilai menyulitkan siswa, oleh sebab itu permainan yang edukatif dan menyenangkan sangat membantu siswa untuk lebih cepat memahami materi.
Metode yang ketiga yang digunakan oleh saudari Syarifah yaitu metode penugasan, dimana setelah selesai materi dan di akhir pembelajaran guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada siswa untuk diselesaikan di rumah. Dengan metode ini melatih siswa untuk bisa belajar mandiri di rumah dan juga dapat menigkatkan lagi pemahaman materi yang didapatkan siswa di sekolah.
Metode yang keempat yaitu metode demonstrasi, Pemateri menggunakan alat peraga yaitu kertas HVS yang berisikan beberapa gambar bangun datar seperti persegi, persegi panjang, jajargenjang dan lain-lain. sesuai dengan materi pembelajaran yang dibahas oleh pengajar yaitu mengenai bangun datar, metode ini sangat baik karena membawa siswa untuk melihat bangun datar secara lebih nyata sehingga mudah dimengerti.

Sama dengan guru model yang pertama pendekatan yang digunakan oleh saudari syafirah disini adalah dengan menggunakan pendekatan deduktif, pendekatan deduktif yaitu pendekatan yang dilakukan dari umum ke khusus, di mana guru terlebih dahulu memberikan rumus-rumus dari bangun ruang kemudian kemudian menjabarkan atau memberikan contoh-contoh soal dari rumus tersebut. Penerapan pendekatan ini sangat baik dilakukan untuk materi setingkat sekolah dasar.

2.Kekurangan

Beberapa kekurangan yang dihadapi oleh saudari syafirah dalam penerapan metode dan pendekatan di atas adalah:
a.Guru tidak selesai menjelaskan materi yang ingin disampaikan, sehingga dalam memberikan tugas ada beberapa soal yang tidak sesuai dengan apa yang disampaikan.
b.Saat menggunakan metode permainan, aturan-aturan dalam permainan kurang jelas dan sulit dipahami oleh siswa, sehingga dalam permainan membuat siswa sedikit bingung.

3.Solusi

Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan agar dalam penggunaan metode dan pendekatan diatas bisa lebih efektif, yaitu:
a.Sebaiknya soal yang diberikan guru kepada siswa haruslah sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga siswa tidak bingung.
b.Dalam menyampaikan aturan permainan edukatif sebaiknya lebih terperinci, jelas dan dapat dimengerti oleh siswa.

Guru model 3 : Muhammad Haspiansyah
Materi :Statistik – ukuran letak data tunggal

Dalam penyampaian materi yang disampaikan oleh saudara Haspi menggunakan beberapa jenis metode yaitu metode Ceramah dan metode latihan. Sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Deduktif.
Dari metode dan pendekatan yang digunakan di atas terdapat kelebihan dan kekurangan serta solusi masing-masing, dan berikut penjelasannya:

1.Kelebihan

Dalam menyampaikan materi pertama saudara Haspi menggunakan metode ceramah, dengan menggunakan metode ceramah pengajar juga dengan lebih mudah menjelaskan apa yang ingin dicapai dari kompetensi dasar materi tersebut, dan lebih mudah juga siswa untuk mengerti.
Metode kedua yang digunakan yaitu metode latihan. Setelah selesai membahas materi guru memberikan beberapa soal yang kemudian meminta siswa untuk menyelesaikannya, cara ini baik agar siswa dapat melatih kemampuannya apakah sudah memahami materi atau belum.
Sama dengan guru model sebelumnya, pendekatan yang digunakan oleh saudari syafirah disini adalah dengan menggunakan pendekatan deduktif, pendekatan deduktif yaitu pendekatan yang dilakukan dari umum ke khusus, di mana guru terlebih dahulu memberikan rumus-rumus dari bangun ruang kemudian kemudian menjabarkan atau memberikan contoh-contoh soal dari rumus tersebut. Penerapan pendekatan ini sangat baik dilakukan untuk materi setingkat sekolah dasar.

2.Kekurangan

Beberapa kekurangan yang dihadapi oleh saudara haspi yaitu:
a.Tidak menguasai materi yang ingin diajarkan sehingga siswa bingung dengan apa yang dijelaskan.
b.Kurangnya persiapan sebelum mengajar.
c.Kurang rapi dalam berpakaian.

3.Solusi

Ada beberapa solusi yang dapat diterapkan agar dalam penggunaan metode dan pendekatan diatas bisa lebih efektif, yaitu:
a.Sebelum mengajar harus mempelajari materi dengan sebaik mungkin dan menguasainya agar tidak kebingungan saat mengajar.
b.Persiapkan diri semaksimal mungkin agar tidak gugup dalam mengajar.
c.Pakaian haruslah diperhatikan, seorang guru harus rapi sehingga enak dipandang.

B.Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penerapan Metode atau Pendekatan Pembelajaran.

Guru model 1 : Cucu Widianingsih
Materi : Luas Permukaan serta volume kubus

Dalam penyampaian materi, alat peraga dan media pembelajaran yang digunakan adalah: Kubus dari kertas karton, papan tulis mini beserta spidol, LCD Proyektor dan aplikasi Powerpoint.

1.Kelebihan

a.Dalam penggunaan alat peraga Kubus yang terbuat dari kertas karton sangat membantu guru untuk menerangkan mengenai unsur-unsur kubus secara lebih nyata sehingga lebih muda di mengerti oleh siswa.
b.Papan tulis mini yang disediakan juga sangat kreatif penggunaannya dalam diskusi kelompok siswa.
c.Menggunakan LCD Proyektor dengan aplikasi Powerpoint juga sangat membantu guru menjelaskan materi, dengan cara ini lebih praktis dan rapi untuk dibaca serta dipahami oleh siswa.

2.Kekurangan

a.Kubus dari karton yang dibuat kurang rapi dan ukurannya terlalu kecil.
b.Materi yang ada di powerpoint terlalu minim.

3.Solusi

a.Sebaiknya kubus dibuat lebih dengan ukuran yang lebih besar dan di buat rapi sehingga lebih jelas dilihat oleh siswa.
b.Sebaiknya ditampilkan lagi gambar-gambar unsur kubus pada powerpoint sehingga lebih jelas.

Guru model 2 : Syarifah Saleha Fahrizah
Materi : Geometri – bangun datar dan segitiga

Dalam penyampaian materi, alat peraga dan media pembelajaran yang digunakan adalah: gambar sketsa bangun datar, foto copy handout materi, LCD Proyektor dan aplikasi Powerpoint.

1.Kelebihan

a.Dengan sketsa bangun datar yang perlihatkan lebih mudah menjelaskan materi bangun datar karena dapat memperlihatkan secara lebih nyata.
b.Dengan foto copy handout materi yang diberikan kepada siswa akan lebih praktis membuat siswa dapat memahami materi.
c.Menggunakan LCD Proyektor dengan aplikasi Powerpoint juga sangat membantu guru menjelaskan materi, dengan cara ini lebih praktis dan rapi untuk dibaca serta dipahami oleh siswa.

2.Kekurangan

a.Pada saat saudari Syarifah memperlihatkan sketsa gambar bangun datar, terdapat beberapa gambar yang salah, misalnya sebuah gambar persegi yang sisi-sisinya tidak sama panjang.
b.Tidak menjelaskan sifat-sifat dari tiap sketsa bangun datar yang dibawa.

3.Solusi

a.Sebaiknya saat membuat sketsa gambar bangun datar harus dibuat seakurat mungkin, karena kesalahan dari alat peraga dapat membingungkan siswa terutama siswa yang kurang mengerti mengenai materi tersebut.
b.Guru seharusnya menjelaskan sifat-sifat dari tiap sketsa gambar bangun datar yang diperlihatkan, sehigga membuat setiap siswa dapat lebih mengerti.

Guru model 3 : Muhammad Haspiansyah
Materi :Statistik – ukuran letak data tunggal

Dalam penyampaian materi, alat peraga dan media pembelajaran yang digunakan adalah: foto copy handout materi LCD Proyektor dan aplikasi Powerpoint.

1.Kelebihan

a.Sama seperti guru model sebelumnya dengan foto copy handout materi yang diberikan kepada siswa akan lebih praktis membuat siswa dapat memahami materi.
b.Menggunakan LCD Proyektor dengan aplikasi Powerpoint juga sangat membantu guru menjelaskan materi, dengan cara ini lebih praktis dan rapi untuk dibaca serta dipahami oleh siswa.

2.Kekurangan

a.Materi yang ditampilkan pada media LCD Proyektor tidak dijelaskan semaksimal mungkin oleh guru.
b.Sama sekali tidak menggunakan papan tulis dalam mengajar.

3.Solusi

a.Sebaiknya guru dapat memanfaatkan media papan tulis dalam menjelaskan materi. Menjelaskan materi dengan menggabungkan antara media LCD proyektor dengan papan tulis sangat baik dan lebih cepat untuk dimengerti oleh siswa.

C.Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penciptaan Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar.

1.Interaksi antara siswa dengan siswa

a.Kelebihan

Dari ketiga guru model (Cucu, Syarifah, Haspi) yang tampil dalam membawakan materi mereka, berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dapat mereka ciptakan dalam Interaksi antara Siswa dengan Siswa:
•Pada penampilan guru model pertama yaitu saudari Cucu sangat baik dalam membina interaksi antara siswa dengan siswa. ini disebabkan karena Ia menerapkan metode diskusi dalam pengajarannya. Dengan metode diskusi sangat membantu siswa untuk saling berinteraksi di antara sesama siswa. siswa saling berdiskusi secara aktif dalam menyelesaikan soal diskusi secara bersama-sama.
•Untuk guru model yang kedua yaitu saudari Syarifah juga baik dalam membina suasana dalam interaksi di antara siswa dengan siswa. dengan metode permainan yang digunakan sangat memberi peluang kepada siswa untuk saling berinteraksi di antara sesama siswa, apalagi dengan membentuk kelompok-kelompok diantara siswa, jadi setiap kelompok siswa aktif dalam permainan.
•Dan untuk guru model yang terakhir yaitu saudara Haspi juga berhasil memberi interaksi diantara siswa dengan siswa. dengan metode latihan berkelompok yang digunakan juga membuat semua siswa saling berinteraksi secara aktif diantara sesama siswa.

b.Kekurangan

•Pada guru model yang ketiga yaitu saudara Haspi kurang bisa mengontrol interaksi diantara siswa, sehingga pengerjaan soal secara bersamaan siswa kurang disiplin dalam mengerjakannya, dan masih sempat membuat keributan diantara siswa.
•Hasil pengerjaan soal yang diberikan oleh saudara Haspi juga tidak di koreksi.

c.Solusi

•Guru harus bisa sekreatif mungkin untuk mengontrol siswa agar lebih disiplin dalam berinteraksi diantara siswa.
•Hasil pengerjaan soal sebaiknya dikoreksi.

2.Interaksi di antara Siswa dengan Media Pembelajaran.

a.Kelebihan

Dari ketiga guru model (Cucu, Syarifah, Haspi) yang tampil dalam membawakan materi mereka, berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dapat mereka ciptakan dalam Interaksi antara Siswa dengan Media pembelajaran:
•Dengan adanya LCD proyektor, siswa banyak memperhatikan layar powerpoint yang ditampilkan,
•Siswa juga aktif berinteraksi dengan setiap alat peraga yang digunakan oleh setiap guru model. Sebagai contoh siswa secara langsung menggunakan alat peraga seperti papan tulis, sketsa gambar dan lain-lain.

b.Kekurangan

•Untuk setiap guru model dalam menampilkan materi melalui powerpoint kurang menarik buat siswa karena penggunaan background dan font warna yang kurang sesuai sehingga mengurangi ketertarikan interaksi diantara siswa dan media powerpoint ini.

c.Solusi

•Lebih memperhatikan pemilihan background dan font warna pada penampilan powerpoint agar siswa bisa tertarik.
•Sebaiknya menggunakan video-video edukatif yang menjelaskan terutama pada materi bangun ruang dan bangun datar sehingga penampilan media powerpoint tidak monoton.

3.Interaksi antara Siswa dengan Guru.

Dari ketiga guru model (Cucu, Syarifah, Haspi) yang tampil dalam membawakan materi mereka, berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dapat mereka ciptakan dalam Interaksi antara Siswa dengan Guru:

a.Kelebihan

•Untuk guru model yang pertama yang dibawakan oleh saudari Cucu sudah cukup baik, di mana Ia bisa berinteraksi dengan siswa dengan memberikan sesekali pertanyaan kepada siswa dan siswa juga aktif menjawabnya. Intonasi suara yang digunakan juga baik yakni suara lantang dan jelas. Kemudian dengan penampilan yang rapi juga membuat interaksi antara guru dan siswa jadi lebih baik.
•Kemudian untuk guru model kedua yang dibawakan oleh saudari Syarifah juga baik dalam membangun interaksi diantara siswa dengan guru. Diawal pembelajaran sedikit menggunakan bahasa inggris merupakan ide kreatif dalam membina interaksi yang menarik bagi siswa. intonasi suara yang digunakan juga sangat baik, dan juga guru ini menguasai kelas tanpa gugup sama sekali.
•Guru model yang ketiga oleh saudara Haspi dengan gayanya yang khas dan lucu juga memberikan nilai positif bagi interaksi antara siswa dengan guru.
•Setiap guru memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.

b.Kekurangan

•Saudari Cucu kurang menguasai kelas, sedikit gugup sehingga dalam berbicara agak ragu-ragu. Ini juga ditandai dengan mimik muka yang sangat menandakan bahwa guru tersebut gugup
•Untuk saudari Syarifah terlalu banyk bergerak, ini membuat siswa menjadi sedikit gerah dengan gerakannya.
•Kemudian saudara Haspi juga sangat gugup sehingga mengeluarkan keringan yang sangat banyak. Dengan penampilan yang kurang rapi dan intonasi suara yang kurang baik sangat mempengaruhi interaksi diantasa siswa dengan guru.

c.Solusi

•Sebaiknya mempersiapkan diri semaksimal mungkin dan meminimalisasikan gugup yang seringkali menguasai guru. Mungkin sebaiknya lebih banyak latihan lagi di luar kelas sehingga tidak bermasalah dengan gugup.
•Saat mengajar harus lebih tenang sehingga siswa juga belajarnya lebih tenang.
•Sebagai seorang guru harus berpenampilan bagus dan rapi.
•Gunakanlah sapu tangan atau tisu untuk menghilangkan keringat yang ada sehingga tidak mengganggu interaksi antara setiap siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Suherman, Erman. dan S.Winataputra, Udin.,1999.Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta:Universitas Terbuka,Depdikbud.
Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, bandung:Sinar Baru, Algensindo.
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 1, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

0 komentar:

Posting Komentar